Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada
AFP bahwa forum tersebut akan fokus pada isu persatuan Palestina hingga pembentukan pemerintahan di Gaza.
"(Mesir akan jadi tuan rumah) dialog intra-Palestina mengenai persatuan Palestina dan masa depan Gaza, termasuk mengenai pemerintahan Jalur Gaza," kata pejabat itu, dikutip Sabtu 4 Oktober 2025.
Pertemuan ini digelar setelah Hamas menyatakan persetujuan atas proposal Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait rencana perdamaian di Gaza.
Pada Jumat 3 Oktober 2025, Hamas setuju membebaskan sandera sesuai dengan usulan Trump. Namun, kelompok itu tidak menyinggung soal pelucutan senjata maupun pengasingan kadernya dari Palestina, sebagaimana diminta dalam proposal tersebut.
Proposal yang diajukan Trump sendiri berisi 20 poin, antara lain penghentian serangan, pemulangan sandera, penarikan pasukan Israel, serta pembentukan pemerintahan sementara Gaza. Usulan itu juga mencakup pemberian bantuan kemanusiaan, pembangunan kembali Gaza, dan pelucutan senjata Hamas.
Rencana Trump mendapat sambutan positif dari sejumlah negara Barat maupun Arab-Muslim. Israel pun dilaporkan menyetujui proposal itu.
Setelah Hamas memberi sinyal setuju, Trump mendesak Israel segera menghentikan agresinya agar pembebasan sandera dapat terealisasi. Namun, Israel menegaskan meski bersiap melaksanakan tahap pertama rencana tersebut, serangan ke Gaza tetap berlanjut.
BERITA TERKAIT: