Tentara Nepal Ultimatum Warga Serahkan Senjata Jarahan Usai Unjuk Rasa Gen-Z

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 12 September 2025, 18:51 WIB
Tentara Nepal Ultimatum Warga Serahkan Senjata Jarahan Usai Unjuk Rasa Gen-Z
Unjuk rasa Nepal yang menjarah senjata para keamanan (Foto: Getty Images)
rmol news logo Tentara Nepal menyerukan kepada masyarakat untuk segera mengembalikan seluruh senjata, amunisi, dan perlengkapan keamanan yang dijarah atau hilang selama aksi protes Gen-Z baru-baru ini. 

Peringatan itu disampaikan lewat pernyataan resmi Direktorat Hubungan Masyarakat dan Informasi Markas Besar Tentara Nepal, seperti dikutip dari The Rising Nepal hari Jumat, 12 September 2025.

“Penyalahgunaan senjata-senjata tersebut dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan besar pada properti. Karena itu, individu yang memiliki informasi diharapkan segera melapor kepada aparat keamanan dan mendorong mereka yang menyimpan senjata untuk menyerahkannya,” bunyi pernyataan tersebut.

Tentara Nepal juga mengingatkan warga agar tidak mengenakan atau menyalahgunakan seragam militer selama periode yang sensitif ini. Bagi siapa pun yang menolak mengembalikan senjata jarahan, tentara menegaskan akan ada konsekuensi hukum.

Markas Besar Tentara Nepal mengonfirmasi baru menerima 73 senjata yang dijarah saat protes pada Selasa, 9 September 2025. Sebagian besar senjata itu dikembalikan secara sukarela oleh warga sipil.

Menurut lembaga itu, pada Rabu, 8 September 2025, sekitar pukul 13.00 hingga 17.00, tentara juga menangkap empat tersangka penjarah di kawasan Maharajgunj.

Tentara menambahkan bahwa situasi di Penjara Distrik Dhulikhel, Kavre, tempat terjadi bentrok antara narapidana dan polisi, kini sudah terkendali. 

Kebakaran yang melanda Penjara Dillibazar juga telah berhasil dipadamkan berkat kerja sama tentara dan aparat keamanan lainnya.

Selain itu, aparat gabungan telah menangkap kembali sejumlah narapidana yang melarikan diri dari berbagai penjara distrik, termasuk empat orang di Saptari, 202 orang di Sunsari, 43 orang di Rukum (Barat), 50 orang di Kapilvastu, dan empat orang di Myagdi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA