Panas Ekstrem di Eropa: Menara Eiffel Tutup, Spanyol dan Italia Pecah Rekor Suhu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 02 Juli 2025, 11:23 WIB
Panas Ekstrem di Eropa: Menara Eiffel Tutup, Spanyol dan Italia Pecah Rekor Suhu
Para wisatawan menyejukkan diri di Air Mancur Trocadero, di depan Menara Eiffel di Paris, pada Selasa, 1 Juli 2025/Net
rmol news logo Gelombang panas ekstrem pertama musim panas 2025 melanda Eropa, memaksa penutupan puncak Menara Eiffel, penangguhan kegiatan sekolah, dan memecahkan rekor suhu di sejumlah negara. 

Suhu tinggi yang tak biasa untuk bulan Juni ini telah menciptakan kondisi berbahaya di berbagai kota besar Eropa, dari Paris hingga Roma.

Di Prancis, ikon kota Paris, Menara Eiffel, ditutup untuk umum hingga Kamis, 3 Juli 2025, karena suhu ekstrem yang diperkirakan menembus 40 derajat Celsius. 

Operator menara menyatakan bahwa penutupan dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan semua orang.

Penutupan ini tergolong langka. Menara Eiffel biasanya buka 365 hari setahun dan merupakan salah satu destinasi wisata tersibuk di dunia. 

Terakhir kali menara ini tutup dalam waktu lama adalah pada awal pandemi COVID-19 tahun 2020 dan saat pemogokan pada Februari 2024.

Badan cuaca nasional Météo-France menaikkan status siaga merah untuk beberapa wilayah, termasuk Paris. Lebih dari 1.300 sekolah di seluruh negeri juga ditutup seluruhnya atau sebagian.

Di Spanyol, gelombang panas memecahkan rekor yang telah bertahan lebih dari satu abad. Observatorium Fabra di Barcelona mencatat Juni 2025 sebagai bulan Juni terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1914, dengan suhu rata-rata 26 derajat celcius. Suhu tertinggi di Barcelona mencapai 37,8 derajat celcius.

"Kami melihat suhu ini karena kami mengalami gelombang panas yang sangat hebat yang datang di awal musim panas dan itu jelas terkait dengan pemanasan global," kata Ramón Pascual, delegasi layanan cuaca Spanyol di Barcelona, seperti dimuat The Associated Press pada Rabu, 2 Juli 2025.

Pascual menambahkan bahwa meningkatnya suhu laut di Mediterania turut memperparah kondisi, membuat malam hari pun tetap panas. 

“Dengan suhu permukaan air dari 26-30 derajat celcius sulit bagi malam-malam kami untuk menyegarkan,” ujarnya.

Di kota Huelva, Spanyol selatan, rekor nasional baru tercatat pada Sabtu, 29 Juli 2025 dengan suhu 46 derajat celcius. Sementara di Madrid, suhu diperkirakan mencapai 39 derajat celcius membuat warga berjuang untuk bertahan. 

"Hari ini sangat buruk, tetapi kemarin tidak lebih baik. Jadi kami hanya bertahan hidup," kata Miguel Sopera, 63 tahun.

Italia menghadapi situasi serupa. 17 dari 27 kota besar di bawah peringatan gelombang panas. Di Roma, suhu menyentuh 40 derajat celcius. 

Di utara, hujan deras menyebabkan banjir lumpur di Bardonecchia, dekat Turin. Seorang pekerja konstruksi di Bologna dilaporkan meninggal saat bekerja di bawah terik matahari.

Di Inggris, suhu rata-rata Juni mencapai 16,9 derajat celcius mencatat rekor baru. Turnamen Wimbledon juga mengalami hari pembukaan terpanasnya dengan suhu 32,9 derajat celcius.

Portugal mencatat rekor nasional suhu tertinggi untuk bulan Juni, dengan 46,6 derajat celcius di kota Mora. 

Sementara di Belanda, pemadam kebakaran di kota Soest bahkan menggunakan pistol air untuk membantu warga menyejukkan diri di tengah sore yang menyengat.

Turki masih berjuang memadamkan kebakaran hutan besar di Izmir, yang memaksa sekitar 50.000 penduduk mengungsi selama tiga hari berturut-turut. Api menyebar cepat akibat angin kencang dan suhu tinggi.

Di Ceko, suhu diprediksi mencapai 37 derajat celcius. Kebun Binatang Praha pun harus membagikan lebih dari 10 ton es setiap hari, terutama untuk menjaga kesejukan beruang kutub Aleut dan Gregor.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA