Menurut laporan
AFP, Uribe yang saat ini menjabat sebagai senator dan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu 2026, berada dalam kondisi kritis setelah ditembak di bagian kepala atau punggung.
Ia segera dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans, di tengah kerumunan warga yang panik menyaksikan insiden tersebut.
Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan saat-saat mengerikan ketika Uribe ditembak saat berbicara di hadapan massa.
Darah tampak mengalir di bagian depan kendaraan, sementara seorang pria yang diduga pelaku terlihat ditahan oleh aparat penegak hukum di lokasi kejadian.
"Senator Uribe tengah menjalani perawatan darurat. Kami berdoa untuk keselamatannya dan menyerukan ketenangan kepada publik," ujar Wali Kota Bogota, Carlos Fernando Galán.
Pemerintah Kolombia dengan cepat mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan tersebut.
“Pemerintah Nasional dengan tegas dan keras menolak serangan yang telah menewaskan Senator Republik, Miguel Uribe Turbay, dalam beberapa jam terakhir,” demikian pernyataan dari kantor kepresidenan, meskipun belum ada konfirmasi resmi bahwa Uribe telah meninggal dunia.
Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menyampaikan bahwa seorang tersangka telah ditangkap di tempat kejadian dan penyelidikan tengah berlangsung untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam upaya pembunuhan tersebut.
“Kami masih mendalami motif di balik penembakan ini. Saya telah mengunjungi rumah sakit tempat Uribe dirawat dan kami terus memantau kondisinya,” ujar Sanchez kepada pers.
Partai Uribe, Centro Democrático (Pusat Demokratik), menyebut insiden itu sebagai tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima dan menuntut penyelidikan penuh serta jaminan keamanan bagi para tokoh politik menjelang pemilu.
Presiden Kolombia saat ini, Gustavo Petro, dari kubu kiri, menyampaikan simpatinya kepada keluarga Uribe melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter).
“Saya tidak tahu bagaimana cara meringankan rasa sakit Anda. Itu adalah rasa sakit karena kehilangan seorang ibu, dan karena kehilangan tanah air,” tulis Petro, merujuk pada sejarah pribadi tragis Uribe yang ibunya, jurnalis Diana Turbay, diculik dan dibunuh oleh kartel Medellin pada tahun 1991.
Miguel Uribe Turbay, 39, adalah cucu dari mantan Presiden Kolombia Julio César Turbay Ayala (1978–1982). Karier politiknya dikenal vokal dalam isu-isu keamanan dan penegakan hukum, serta kritik terhadap pemerintahan Petro.
Insiden ini menambah ketegangan dalam situasi politik Kolombia yang masih dibayangi konflik bersenjata dan kekerasan politik. Aparat keamanan kini meningkatkan pengamanan terhadap tokoh-tokoh publik menjelang tahapan kampanye resmi pemilu.
BERITA TERKAIT: