Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci

Bersiap Menuju Fase Armuzna

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Senin, 02 Juni 2025, 11:35 WIB
Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci
Ibadah haji/Ist
rmol news logo Seluruh jemaah haji Indonesia 1446 H/ 2025 M telah tiba di Tanah Suci. 

Sebanyak 203.149 jemaah haji reguler yang tergabung dalam 525 kelompok terbang (kloter), kini memasuki masa tenang untuk mempersiapkan diri menghadapi puncak ibadah haji.

"Seluruh jemaah haji Indonesia kini telah berada di Kota Makkah dalam keadaan aman dan sehat," kata Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin dikutip Senin 2 Juni 2025.

Puncak haji akan dimulai dengan pemberangkatan jemaah haji ke Arafah pada 8 Zulhijjah 1446 H, bertepatan dengan 4 Juni 2025. 

Kamaruddin mengajak seluruh jemaah untuk fokus menyiapkan diri menuju fase Armuzna atau Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

"Mengurangi aktivitas di luar tenda atau hotel, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan serta memperbanyak konsumsi air putih," kata Kamaruddin.

Sejak Minggu 1 Juni 2025 layanan Bus Shalawat telah diberhentikan sementara. Bus akan kembali melayani jemaah pada Selasa 14 Zulhijjah atau 10 Juni 2025 pukul 00.00 WAS. 

Diimbau kepada jemaah untuk tetap beribadah di hotel masing-masing dan menghindari aktivitas di luar ruangan kecuali untuk keperluan mendesak.

Jelang Armuzna, layanan katering reguler di hotel digantikan dengan makanan siap saji (ready to eat). Distribusi sudah dilakukan secara bertahap untuk enam kali makan, dengan rincian: 7 Zulhijjah (3 Juni) tiga kali makan, 8 Zulhijjah (4 Juni) satu kali makan, serta 13 Zulhijjah (9 Juni) dua kali makan.

"Makanan ini dapat langsung dikonsumsi. Nasi sebaiknya direndam air selama 5–10 menit sebelum disantap, lauk dapat dimakan langsung tanpa pemanasan. Setelah kemasan dibuka, makanan tidak boleh disimpan ulang, demi alasan kesehatan," kata Kamaruddin.

Selama puncak haji di Armuzna, jemaah akan mendapatkan 15 kali makan dan satu snack berat, yaitu lima kali makan di Arafah, satu kali snack berat di Muzdalifah, dan 10 kali makan di Mina.

"Makanan disiapkan dengan memperhatikan gizi, daya tahan, dan kondisi medan saat puncak ibadah," pungkas Kamaruddin.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA