Pertemuan ini menandai momentum penting dalam memperkuat kemitraan strategis kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade.
Setelah sesi pertemuan empat mata (tête-à-tête) selama sekitar dua jam di ruang kerja Presiden Prabowo, kedua pemimpin melanjutkan agenda pertemuan bilateral di ruang oval yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Lalu, ada juga Menteri Luar Negeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid.
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kunjungan kenegaraan Presiden Macron.
“Selamat datang di Indonesia. Terima kasih atas kehormatan besar yang diberikan kepada kami dengan kunjungan yang mulia,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya hubungan bilateral yang sudah berlangsung selama 75 tahun, dengan lebih dari satu dasawarsa kemitraan strategis.
Ia menyambut baik jalinan kerja sama kedua negara berakar pada prinsip saling menghormati, kedaulatan, kemerdekaan, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan demokrasi.
"Dan lebih dari satu dasawarsa kemitraan strategic. Hubungan bilateral kita dilandasi oleh kerja sama politik yang kuat dan kokoh. Di tengah kemitraan kita yang terus berkembang, masih banyak potensi yang bisa kita gali dan peluang baru yang perlu kita manfaatkan. Saya menyambut baik pertemuan hari ini," kata Prabowo.
Presiden Macron pun menyampaikan apresiasi serupa atas sambutan hangat dari Indonesia.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas sambutannya dalam pertemuan ini untuk bisa berdiskusi bersama dalam kunjungan negara ini. Dan ini merupakan satu peluang luar biasa untuk memberi marka baru dalam kemitraan strategis,” ungkap Macron.
Ia menyoroti berbagai bidang kerja sama yang terus berkembang, termasuk di sektor ekonomi, teknologi, keamanan, pertahanan, energi, hingga budaya. Macron juga menyebut komitmen Prancis dalam strategi Indo-Pasifik sebagai salah satu dasar kerja sama erat kedua negara.
“Sudah delapan tahun Prancis memiliki strategi Indo-Pasifik, yang merupakan jalan tengah dalam kawasan ini. Dalam bulan-bulan terakhir ini terdapat kemajuan luar biasa dengan pelatihan bersama, career strike group, dan kedekatan antara kita,” jelasnya.
Macron juga mengungkapkan akan ada perjanjian yang ditandatangani di Borobudur besok, Kamis, 29 Mei 2025, sebagai simbol penguatan persahabatan Indonesia-Prancis.
“Besok ada perjanjian yang akan ditandatangani di Borobudur, persahabatan antara Indonesia dan Prancis. Itu bukan hanya satu kata saja, tetapi memang semakin kuat dari tahun ke tahun. Dan ini menjadi suatu kenyataan dewasa ini," kata dia.
BERITA TERKAIT: