Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, pada Sabtu, 1 Maret 2025 menginstruksikan pihak berwenang agar segera menerbitkan izin operasional Starlink di bawah skema percontohan.
Langkah ini diambil menyusul ancaman tarif balasan yang dilontarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump terkait surplus perdagangan Vietnam dengan Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, tahun lalu, Vietnam mencatat rekor surplus perdagangan dengan Washington, yang membuat negara Asia Tenggara ini menjadi sorotan dalam kebijakan dagang AS.
“PM telah mengarahkan Kementerian Sains dan Teknologi untuk segera menerbitkan lisensi untuk (layanan) internet Starlink sebagai uji coba,” demikian pernyataan resmi pemerintah Vietnam di situs webnya, yang melaporkan hasil diskusi Chinh dengan para pebisnis AS di Hanoi.
Februari lalu, parlemen Vietnam telah menyetujui skema sementara yang memungkinkan perusahaan internet satelit beroperasi di Vietnam dengan syarat mempertahankan kendali penuh atas anak perusahaan lokal mereka.
Ketentuan ini menjadi salah satu syarat utama yang diajukan oleh Elon Musk agar Starlink bisa beroperasi di negara tersebut.
Selain membahas lisensi Starlink, Chinh juga menyampaikan upaya Vietnam dalam menyeimbangkan kembali surplus perdagangannya dengan AS.
Ia menekankan potensi peningkatan impor barang dari Amerika Serikat, termasuk pesawat, senjata, gas alam cair, produk pertanian, dan farmasi.
Dengan langkah ini, Vietnam berharap dapat menjaga hubungan dagang yang stabil dengan AS serta mempercepat digitalisasi di negara tersebut melalui layanan internet berbasis satelit yang ditawarkan Starlink.
BERITA TERKAIT: