Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 11 Februari 2025, 09:19 WIB
Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur
Presiden Rumania Klaus Iohannis/Net
rmol news logo Presiden Rumania Klaus Iohannis mengumumkan pengunduran dirinya setelah mendapat tekanan dari kelompok oposisi populis.

Keputusan ini diambil dua bulan setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan hasil pemilihan presiden yang digelar di negara Uni Eropa tersebut.  

"Untuk menyelamatkan Rumania dari krisis ini, saya mengundurkan diri sebagai presiden Rumania," ujar Iohannis dalam pidato emosionalnya, seperti dimuat Associated Press pada Selasa, 11 Februari 2025.

Iohannis mengatakan dirinya akan resmi meninggalkan jabatannya pada 12 Februari.  

Presiden yang kini berusia 65 tahun, telah menjabat sebagai presiden sejak 2014 dan menyelesaikan dua periode lima tahun. 

Namun, masa jabatannya diperpanjang pada Desember setelah pemilihan presiden yang dijadwalkan ulang dibatalkan secara mendadak. 

Pembatalan ini terjadi setelah kandidat populis sayap kanan, Calin Georgescu, secara mengejutkan memenangkan putaran pertama pemilu. 

Setelah kemenangan Georgescu, muncul tuduhan adanya campur tangan Rusia dan pelanggaran pemilu, yang mendorong pengadilan tinggi membatalkan hasil pemilu.  

Sejumlah partai oposisi, termasuk Aliansi untuk Persatuan Rumania (AUR), partai nasionalis S.O.S., serta Partai Pemuda, bersama dengan beberapa anggota partai reformis Save Romania Union, mengajukan mosi untuk menggulingkan Iohannis di Parlemen. 

Bahkan, beberapa anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa dikabarkan mendukung upaya tersebut.  

Namun, Iohannis menilai langkah oposisi itu sia-sia. Ia memperingatkan bahwa pemecatannya akan berdampak negatif bagi stabilitas Rumania.

"Tidak ada mitra kami yang akan mengerti mengapa Rumania memberhentikan presidennya ketika proses pemilihan presiden baru telah dimulai," ujarnya saat itu.

Sebagai respons atas kekosongan kepemimpinan, pemerintah telah menetapkan jadwal pemilihan presiden baru, dengan putaran pertama akan berlangsung pada 4 Mei. 

Jika tidak ada kandidat yang meraih lebih dari 50 persen suara, putaran kedua akan digelar pada 18 Mei. Tetapi, belum jelas apakah Calin Georgescu akan diizinkan kembali mencalonkan diri dalam pemilu ini.  

Sementara itu, ketegangan meningkat setelah pengumuman pengunduran diri Iohannis. Bentrokan terjadi antara pendukung Georgescu dan polisi di depan gedung pemerintah di Bukares. 

Aparat keamanan dilaporkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa, sementara beberapa pengunjuk rasa ditangkap.  

Dengan mundurnya Iohannis, Rumania memasuki babak baru dalam krisis politiknya. Keputusan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan, tetapi juga meninggalkan ketidakpastian besar mengenai masa depan politik negara tersebut.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA