Rumania Kerahkan Jet F-16 Usai Drone Rusia Masuk Wilayah NATO

Kementerian Pertahanan Rumania menyebut dua jet tempur F-16 dikerahkan, disusul dua pesawat Eurofighter milik Jerman yang sedang menjalankan misi pengawasan udara di Rumania. 

Warga di County Tulcea, kawasan tenggara dekat Sungai Danube yang berbatasan dengan Ukraina, juga diperingatkan untuk mencari perlindungan.

“Para pilot F-16 sempat hampir menembak jatuh drone tersebut karena terbang sangat rendah, sebelum akhirnya meninggalkan wilayah udara nasional menuju Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Rumania Ionut Mosteanu kepada stasiun televisi swasta Antena 3, Minggu, 14 September 2025. 

Menurut Mosteanu, helikopter akan dikerahkan untuk menyisir wilayah dekat perbatasan guna mencari kemungkinan serpihan drone.

“Namun seluruh informasi saat ini menunjukkan drone itu telah keluar wilayah udara dan kembali ke Ukraina,” tambahnya.

Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa radar militer mendeteksi drone tersebut memasuki wilayah Rumania dan terakhir terpantau hilang dari radar sekitar 20 kilometer barat daya desa Chilia Veche.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui media sosial X menyatakan bahwa data menunjukkan drone itu telah menembus sekitar 10 kilometer ke dalam wilayah Rumania dan beroperasi di ruang udara NATO selama sekitar 50 menit.

“Ini merupakan ekspansi nyata dari perang oleh Rusia, dan begitulah cara mereka bertindak. Sanksi terhadap Rusia diperlukan. Tarif terhadap perdagangan Rusia diperlukan. Pertahanan kolektif juga diperlukan," ujar Zelenskiy.

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia yang melanggar wilayah udaranya, dan mendorong NATO pada Jumat, 12 September 2025 mengumumkan rencana memperkuat pertahanan di sisi timur Eropa.

Sebelumnya, Rumania telah berulang kali mengalami jatuhnya serpihan drone Rusia di wilayahnya sejak invasi Moskow ke Ukraina dimulai. 

Awal tahun ini, parlemen Rumania menyetujui undang-undang yang memungkinkan militer menembak jatuh drone yang melanggar wilayah udara nasional pada masa damai, meskipun aturan pelaksananya belum sepenuhnya disahkan.