Rumania Gelar Pilpres Ulang, Dibayangi Skandal Masa Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 04 Mei 2025, 10:11 WIB
Rumania Gelar Pilpres Ulang, Dibayangi Skandal Masa Lalu
Poster kandidat presiden Rumania/Net
rmol news logo Rakyat Rumania kembali menuju tempat pemungutan suara pada Minggu, 4 Mei 2025 dalam upaya memilih presiden baru, enam bulan setelah pemilu sebelumnya pada 24 November dianulir karena tuduhan kecurangan kampanye dan campur tangan Rusia.

Pemilu sebelumnya sempat dimenangkan oleh Calin Georgescu, seorang kandidat radikal dengan pandangan mistis, namun hasil itu dibatalkan. Georgescu kini dilarang ikut serta dalam pemilu ulang ini.

Persaingan kali ini mempertemukan George Simion, nasionalis dari Partai Aliansi untuk Persatuan Rumania (AUR), melawan tiga kandidat sentris: Wali Kota Bucharest Nicusor Dan, politisi liberal Crin Antonescu dari koalisi Sosial-Demokrat dan Liberal Nasional, serta kandidat independen Elena Lasconi. 

Ada juga tujuh kandidat lainnya yang turut meramaikan kontestasi. Jika tidak ada yang meraih suara lebih dari 50 persen, pemilu putaran kedua akan digelar pada 18 Mei.

Simion dalam unggahannya di X mengatakan bahwa 

"Pemilu ini bukan tentang satu kandidat atau lainnya, tetapi tentang setiap orang Rumania yang telah dibohongi, diabaikan, dihina, dan masih punya kekuatan untuk percaya dan membela identitas serta hak-hak kita," cuitnya, seperti dimuat BBC.

Meski jajak pendapat di Rumania terkenal tidak akurat, sebagian besar memperkirakan Simion akan unggul hari ini. Kemungkinan besar ia harus menghadapi Nicusor Dan atau Crin Antonescu di putaran kedua.

Pemilu ini diamati dengan cermat oleh ibu kota-ibu kota Eropa, Washington, Kyiv, dan Moskow. 

Rumania memiliki peran strategis sebagai jalur transit utama sistem senjata dan amunisi untuk Ukraina. 

Negara ini juga menjadi tuan rumah bagi pangkalan pertahanan rudal AS di Deveselu serta tiga pangkalan udara besar NATO.

Namun, hubungan Rumania-AS sempat terguncang ketika pemerintahan Trump membatalkan perjanjian bebas visa menjelang pemilu. 

George Scutaru, pakar keamanan dari New Strategy Center di Bucharest, mengingatkan: "Lupakan bantuan lebih lanjut untuk Ukraina jika Simion menjadi presiden."

Meski begitu, Scutaru tetap optimis bahwa salah satu kandidat sentris akan menang di putaran kedua.

Di tengah panasnya suhu Mei, warga Bucharest memadati taman Istana Cotroceni, kediaman resmi presiden. Langkah Presiden sementara Ilie Bolojan membuka istana untuk umum mendapat sambutan hangat.

Ionut, seorang penulis satire yang dulu memilih Simion karena frustrasi atas lambannya proses keanggotaan penuh Rumania di zona bebas perjalanan Schengen, kini mempertimbangkan untuk beralih mendukung Nicusor Dan. 

"Orang Rumania sekarang sudah tidak terlalu marah," katanya, sembari menatap bangunan istana yang dikelilingi bunga iris putih dan ungu.

Sementara itu, Ana, seorang konsultan manajemen, menyatakan bahwa ia memilih capres yang mendorong kesinambungan dalam pemerintahan. 

"Saya ingin memilih untuk kesinambungan sekaligus perubahan. Kesinambungan dalam hubungan Rumania dengan Eropa, tapi perubahan soal korupsi. Kami, anak muda, sudah tidak merasa dekat dengan partai-partai lama," kata dia. 

Dengan satu juta pemilih diaspora yang sebagian besar sudah memberikan suara mereka di Spanyol, Italia, Jerman, dan Inggris, hasil akhir pemilu ini diprediksi akan sulit ditebak dan berpotensi mengejutkan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA