Berbicara dalam pidato kebijakan luar negeri terakhirnya pada Senin 13 Januari 2025, Biden mengklaim bahwa ia menyerahkan Amerika yang lebih kuat dengan musuh yang lebih lemah kepada Presiden terpilih Donald Trump, daripada saat ia mewarisinya dari Trump empat tahun lalu.
"Saat ini, menurut saya, berkat pemerintahan kita, Amerika Serikat memenangkan persaingan di seluruh dunia," kata Biden di Departemen Luar Negeri, seperti dikutip dari
Nikkei Asia, Selasa 14 Januari 2025.
Biden mengaku, selama masa jabatannya sebagai presiden, ia telah meningkatkan kekuatan Amerika di setiap dimensi, baik secara diplomatik, militer, teknologi, maupun ekonomi.
Biden mengungkapkan, selama ia menjabat, para ahli telah mengingatkan bahwa ekonomi Tiongkok akan melampaui AS dalam waktu dekat.
“Namun, kami di ruangan ini berkata, Tidak! Jika kami berinvestasi pada diri kami sendiri dan melindungi pekerja serta teknologi kami, itu tidak akan terjadi. Sekarang, menurut prediksi terbaru, dengan arah Tiongkok saat ini, mereka tidak akan pernah melampaui kita. Titik," kata Biden.
Dalam pidato perpisahannya, presiden juga menegaskan bahwa AS harus terus berfokus pada AI dan energi bersih untuk mempertahankan kepemimpinan global.
“Saya mendesak pemerintahan berikutnya untuk meneruskan dua isu yang menjadi inti kepresidenan saya dan yang membentuk masa depan,” katanya.
Mengenai AI, ia menekankan bahwa “kita tidak boleh memindahkan kecerdasan buatan ke luar negeri, seperti yang pernah kita lakukan dengan chip komputer dan teknologi penting lainnya.”
AI, kata Biden, memiliki kekuatan untuk membentuk kembali ekonomi, pemerintahan, keamanan nasional, dan seluruh masyarakat. Menurutnya, Amerika Serikat bersama sekutu terdekatlah yang harus memimpin.
BERITA TERKAIT: