Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korsel Umumkan Hari Berkabung Nasional Seminggu atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 30 Desember 2024, 10:51 WIB
Korsel Umumkan Hari Berkabung Nasional Seminggu atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Penjabat Presiden Choi Sang-mok (kiri) berbicara selama rapat keselamatan darurat di gedung kompleks pemerintahan di Seoul pada hari Minggu, 29 Desember 2024/Net
rmol news logo Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada Minggu, 29 Desember 2024 menyisakan duka mendalam bagi warga Korea Selatan.
 
Presiden sementara, Choi Sang-mok mengumumkan masa berkabung nasional selama seminggu setelah kecelakaan pesawat tragis yang menewaskan 179 orang dan hanya dua orang yang berhasil selamat.

"Sejak hari ini, pemerintah menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari hingga tengah malam pada tanggal 4 Januari," ujar Choi selama pertemuan Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat yang diadakan di Seoul.

"Sebagai penjabat kepala pemerintahan yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kehidupan warganya, saya diliputi kesedihan dan penyesalan yang tak terlukiskan," kata di lagi, seperti dimuat Korean Herald.

Choi juga menyatakan Kabupaten Muan sebagai zona bencana khusus dan menjanjikan dukungan menyeluruh bagi mereka yang terdampak.

"Sebuah pusat dukungan terpadu akan didirikan di lokasi kecelakaan untuk memperlancar dan mengoordinasikan bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan," paparnya.

Setiap keluarga akan diberi seorang pejabat publik khusus untuk memastikan dukungan yang dipersonalisasi, sementara tim forensik akan ditempatkan di bandara Muan untuk mempercepat identifikasi korban.

Selama masa berkabung, altar peringatan bersama akan didirikan di lokasi kecelakaan dan di 17 kota dan provinsi, termasuk Jeolla Selatan, Gwangju, Seoul, dan Sejong.

Bendera akan dikibarkan setengah tiang di semua kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga publik, sementara pejabat publik akan mengenakan pita duka sebagai tanda penghormatan.

Pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok pada pukul 01.30 dini hari dijadwalkan tiba di Muan sekitar pukul 08.30 pagi.

Sayangnya pesawat itu tergelincir di tanah tanpa roda pendaratan yang terpasang, menabrak dinding beton sebelum terbakar dengan ledakan yang memekakkan telinga.

Menurut laporan Yonhap News, kecelakaan itu menyebabkan 176 orang tewas dan tiga lainnya hilang.

Hanya dua awak pesawat yang berhasil selamat. Mereka dirawat di rumah sakit terpisah di Mokpo dan kini telah dibawa ke Seoul.

Sebagian besar penumpang adalah warga negara Korea, kecuali dua warga negara Thailand.

Dari mereka yang berada di dalam pesawat, 82 orang adalah pria dan 93 orang adalah wanita, yang berusia antara tiga hingga 78 tahun.  Banyak di antara mereka yang berusia 40-an, 50-an, dan 60-an.

Para pejabat meyakini bahwa kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan burung, mungkin telah menyebabkan kecelakaan tersebut.

Peristiwa ini menandai bencana penerbangan paling mematikan lainnya dalam sejarah negara tersebut, dan yang terburuk yang melibatkan maskapai penerbangan lokal sejak kecelakaan pesawat Korean Air tahun 1997 yang menewaskan 225 orang di Guam.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA