Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, ada 93 rudal dan hampir 200 pesawat tak berawak milik Rusia menyerang negaranya.
Pasukan Ukraina telah menembak jatuh 81 rudal, termasuk 11 rudal jelajah yang dicegat oleh pesawat tempur F-16 yang disediakan oleh sekutu Barat awal tahun ini.
"Rusia meneror jutaan orang dengan serangan seperti itu," kata Zelensky, di saluran Telegramnya, seperti dikutip dari
AFP, Sabtu 14 Desember 2024.
Ia kemudian memperbarui seruannya untuk persatuan internasional melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Reaksi yang kuat dari dunia diperlukan: serangan besar-besaran, reaksi besar-besaran. Ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan teror," kata Zelensky.
Di Moskow, Kementerian Pertahanan mengatakan militer Rusia menggunakan rudal presisi jarak jauh dan drone pada fasilitas bahan bakar dan energi yang sangat penting di Ukraina yang memastikan berfungsinya kompleks industri militer.
"Serangan itu merupakan balasan atas serangan Ukraina pada Rabu yang menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACM, yang dipasok AS terhadap pangkalan udara Rusia," isi pernyataan Kementerian.
Kedutaan Besar AS di Kyiv mengatakan serangan hari Jumat juga menargetkan jaringan transportasi dan fasilitas penting lainnya.
Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, mengatakan serangan itu merusak serius pembangkit listrik termalnya.
Serangan besar serupa pada tanggal 28 November 2024, melibatkan sekitar 200 rudal dan pesawat tak berawak dan menyebabkan lebih dari satu juta rumah tangga tanpa listrik hingga tim darurat memulihkan pasokan.
BERITA TERKAIT: