Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hasil Pemilu Rumania Dibatalkan, Capres Desak Perlawanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 07 Desember 2024, 11:03 WIB
Hasil Pemilu Rumania Dibatalkan, Capres Desak Perlawanan
Calon independen dalam Pilpres Rumania Calin Georgescu/AP
rmol news logo Pemenang putaran pertama pemilihan presiden Rumania, Calin Georgescu, mengecam keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan hasil pemilu putaran pertama pada 24 November lalu. 

Dalam pernyataan resminya, ia menyebut keputusan tersebut sebagai "kudeta resmi" yang mengancam demokrasi Rumania, sekaligus menyerukan kepada para pendukungnya untuk melawan putusan tersebut.

"Demokrasi sedang diserang. Saya hanya memiliki perjanjian dengan rakyat Rumania dan Tuhan. Kita tidak lagi berbicara tentang keadilan, tetapi lebih pada ejekan yang mengkhianati prinsip-prinsip demokrasi. Sudah saatnya  menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang pemberani yang tahu bahwa takdir dan hak-hak bangsa Rumania ada di tangan kita," tegasnya dalam sebuah pernyataan video.

Seperti dikutip dari ABC News, Sabtu 7 Desember 024, keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan hasil pemilu ini didasarkan pada tuduhan adanya campur tangan Rusia melalui kampanye daring untuk mendukung calon independen, Georgescu. 

Laporan intelijen yang dirilis Presiden Rumania Klaus Iohannis menyebut bahwa ribuan akun media sosial digunakan secara terkoordinasi untuk meningkatkan popularitas Georgescu, termasuk melalui TikTok dan Telegram.

Namun, Georgescu membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa popularitasnya murni berasal dari dukungan masyarakat Rumania yang menginginkan perubahan.

"Ini bukan tentang saya, ini tentang perjuangan rakyat melawan sistem yang tidak adil," tegasnya.

Elena Lasconi, kandidat lain dari partai Save Romania Union yang sebelumnya direncanakan menghadapi Georgescu di putaran kedua, juga mengkritik keputusan pengadilan dengan menyebut langkah tersebut ilegal, tidak bermoral, dan menghancurkan hakikat demokrasi. Ia juga menegaskan bahwa putaran kedua seharusnya tetap dilanjutkan.

"Suka atau tidak, dari sudut pandang hukum dan legitimasi, sembilan juta warga negara Rumania, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, menyatakan preferensi mereka terhadap kandidat tertentu melalui suara mereka," katanya.

Ia dengan lantang mengatakan keyakinannya bahwa ia bisa unggul dalam pilpres. 

"Saya tahu saya akan menang. Dan saya akan menang karena rakyat Rumania tahu saya akan berjuang untuk mereka, bahwa saya akan mempersatukan mereka untuk Rumania yang lebih baik," tambahnya.

Sekitar 9,4 juta pemilih atau 52,5 persen dari total pemilih yang memenuhi syarat tercatat telah berpartisipasi dalam putaran pertama.

Keputusan pengadilan yang membatalkan putaran pertama ini telah meningkatkan risiko ketegangan politik di negara tersebut. Beberapa pengamat memperingatkan potensi kerusuhan sipil, meskipun Georgescu dan kandidat lain belum secara eksplisit meminta para pendukungnya turun ke jalan.

"Situasi krisis bagi demokrasi Rumania," ujar konsultan politik di Bucharest, Cristian Andrei. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA