Keputusan Mahkamah Konstitusi pada Jumat 6 Desember 2024 waktu setempat, yang bersifat final, muncul setelah Presiden Klaus Iohannis menuduh Rusia menjalankan kampanye terkoordinasi untuk mempromosikan kandidat sayap kanan yang muncul sebagai calon terdepan.
Upaya yang diduga dilakukan melibatkan ribuan akun media sosial yang mempromosikan populis sayap kanan Calin Georgescu di berbagai platform seperti TikTok dan Telegram.
"Pengadilan telah memutuskan untuk membatalkan seluruh proses pemilihan Presiden Rumania, untuk memastikan kebenaran dan legalitas proses pemilihan," isi putusan pengadilan, seperti dikutip dari
Al-Jazeera, Sabtu 7 Desember 2024.
George Simion, pemimpin oposisi sayap kanan Aliansi untuk Menyatukan Rakyat Rumania (AUR), menyebut keputusan tersebut sebagai “kudeta”. Namun begitu, ia mengingatkan agar orang-orang tidak turun ke jalan.
“Sembilan hakim yang ditunjuk secara politis, takut bahwa kandidat di luar sistem memiliki semua peluang untuk menjadi presiden Rumania, memutuskan untuk membatalkan surat wasiat warga Rumania,” kata Simion.
Namun, Perdana Menteri Marcel Ciolacu menyatakan dukungannya terhadap putusan pengadilan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya keputusan yang benar, setelah dokumen yang dideklasifikasi menunjukkan dugaan campur tangan Rusia.
"Pemilihan presiden harus diadakan lagi," kata Ciolacu dalam sebuah posting di Facebook.
"Pada saat yang sama, penyelidikan oleh pihak berwenang harus mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas upaya besar-besaran untuk memengaruhi hasil pemilihan presiden," ujarnya.
Georgescu, yang maju sebagai calon independen, muncul sebagai pemenang dalam putaran pertama pemilihan presiden Rumania menurut hasil resmi yang dipublikasikan oleh Administrasi Pemilihan Tetap setelah memproses 100 persen surat suara.
Georgescu memperoleh 22,94 persen suara, memimpin persaingan.
Elena Lasconi, pemimpin partai Union for the Salvation of Romania yang berhaluan kanan-tengah, mengamankan tempat kedua dengan 19,18 persen, sementara Perdana Menteri dan pemimpin Partai Sosial Demokrat, Marcel Ciolacu, menyusul di posisi ketiga dengan 19,15 persen suara.
BERITA TERKAIT: