Ledakan mengguncang Beirut sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat dan menurut sumber keamanan, setidaknya empat bom dijatuhkan dalam serangan itu.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, delapan korban, empat di antaranya anak-anak, tewas dalam serangan di desa Chimstar dan lima orang tewas dalam serangan di desa Bodai. Kedua desa tersebut berada di distrik Baalbek.
"Rudal Israel mulai menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal di daerah padat penduduk di jantung kota Beirut. Setidaknya 20 orang tewas dan 66 lainnya terluka dalam serangan di Beirut," bunyi laporan tersebut, seperti dimuat
Al Jazeera.
Relawan dan kru penyelamat mencari korban selamat saat buldoser dan peralatan berat menggali puing-puing.
Menurut Kemenkes Lebanon, pihaknya tengah mengidentifikasi potongan tubuh korban yang berserakan di lingkungan Basta.
"Jumlah total kematian baru dapat ditentukan setelah tes DNA dilakukan," ungkapnya.
Sebagian besar serangan militer Israel di Beirut menargetkan pinggiran selatan, yang dikenal sebagai basis dukungan bagi Hizbullah.
Pada 17 November, serangan udara Israel menewaskan juru bicara Hizbullah Mohammad Afif di distrik Ras al-Nabaa di pusat kota Beirut. Sementara serangan Jumat lalu, 22 November di Beirut selatan menghancurkan sebuah gedung 11 lantai.
BERITA TERKAIT: