Mengutip
Times of Israel, terjadi baku tembak antara pelaku dan kepolisian setempat yang saat itu sedang berpatroli di lingkungan Rabiah di Amman.
Dikatakan bahwa pria bersenjata itu akhirnya tewas ditembak, sementara tiga polisi dilaporkan terluka.
"Polisi menembak seorang pria bersenjata yang menembaki patroli polisi di lingkungan Rabiah di Amman, penyelidikan sedang berlangsung," ungkap laporan tersebut.
Polisi Yordania sebelumnya telah menutup area dekat kedutaan yang dijaga ketat setelah terdengar suara tembakan.
Dua saksi mengatakan polisi dan ambulans bergegas ke lingkungan Rabiah, tempat kedutaan berada.
"Polisi telah meminta warga untuk tetap tinggal di rumah mereka sementara petugas keamanan mencari pelakunya," kata sumber keamanan.
Daerah ini sering menjadi titik rawan terjadinya demonstrasi menentang Israel.
Yordania telah menyaksikan beberapa unjuk rasa terbesar di seluruh kawasan ketika sentimen anti-Israel meningkat di negara-negara Arab terkait perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan gencar kelompok teror Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada bulan Maret, polisi anti huru hara Yordania harus menembakkan gas air mata untuk memukul mundur ratusan demonstran yang berbaris di kedutaan untuk memprotes operasi militer.
Duta Besar Israel Rogel Rachman telah berada di Israel sejak berangkat karena alasan keamanan setelah pembantaian 7 Oktober.
Hubungan bilateral, yang dibangun pada tahun 1994 namun telah lama mengalami ketidakpopuleran di Kerajaan Hashemite, semakin terpukul pada tahun 2017 setelah insiden penembakan mematikan di Amman yang melibatkan penjaga kedutaan Israel.
Dua warga Yordania tewas dan penjaga keamanan Israel, Ziv Moyal, terluka di kompleks kedutaan, dalam pertengkaran di antara mereka. Rincian peristiwa tersebut menjadi bahan perselisihan antara Israel dan Yordania.
BERITA TERKAIT: