Kabar itu diungkap oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Dikatakan bahwa uji coba rudal balistik nuklir antar benua Yars dilakukan di semenanjung Kamchatka, wilayah paling Timur Rusia.
Kemudian rudal lainnya diluncurkan dari kapal selam di Laut Barents di Arktik dan dari Laut Okhotsk di ujung Timur Rusia.
"Pelatihan dilakukan dengan pasukan dan sarana komponen darat, laut, dan udara dari pasukan pencegah strategis dan senjata yang diluncurkan adalah rudal balistik antarbenua," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Defence Talk.
Kemenhan Rusia mengklaim latihan tersebut berhasil dan rudal yang diluncurkan berhasil mencapai targetnya.
Kantor berita pemerintah
TASS menerbitkan rekaman peluncuran rudal di kosmodrom Plesetsk di Rusia Utara Jauh.
September lalu, Putin menyarankan agar Moskow mengubah doktrin nuklirnya sehingga memungkinkannya melancarkan respons nuklir jika terjadi serangan udara besar-besaran.
Berdasarkan aturan yang diusulkan, Rusia juga akan menganggap setiap serangan oleh negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir sebagai serangan gabungan oleh keduanya, yang tampaknya merujuk pada Ukraina.
Rencana tersebut muncul saat Ukraina sedang mencari otorisasi untuk menggunakan rudal jarak jauh terhadap Rusia, yang sejauh ini belum mendapat izin Amerika Serikat untuk menggunakan senjata itu.
BERITA TERKAIT: