Mengutip laporan
Kantor Media Gaza pada Minggu, 20 Oktober 2024, pembantaian itu dilakukan terhadap warga sipil yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
“Tentara pendudukan Israel melanjutkan kampanye pembersihan etnis, pemusnahan, dan genosida yang jelas, kali ini di Beit Lahia di Jalur Gaza utara. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita," ujarnya.
Selama 15 hari berturut-turut, tentara Israel melanjutkan serangannya di Gaza utara.
Gaza utara berada di bawah pengepungan tentara Israel yang tidak henti-hentinya membombardir bangunan sipil di wilayah itu.
Sejak perang Gaza meletus 7 Oktober 2023, lebih dari 42.500 orang telah tewas sejak itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 99.700 orang terluka.
Serangan gencar tersebut telah mengungsikan hampir seluruh penduduk Gaza di tengah blokade yang sedang berlangsung yang telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
BERITA TERKAIT: