Hal itu diingatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan saat memberi pidato sambutan di acara Signing of the Article of Agreement (AoA) on G20 GBFA di Park Hyatt, Jakarta pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Luhut mengapresiasi Kenya atas komitmen besarnya menjadi negara pendiri organisasi internasional baru GBFA G20 Bali yang dibentuk guna mendukung percepatan investasi dalam aksi iklim dan SDGs.
"Terima kasih khusus saya sampaikan kepada Kenya atas komitmennya menandatangani Anggaran Dasar Global Blended Finance Alliance G20 Bali hari ini," ujarnya.
Menurut Luhut, GBFA G20 Bali merupakan solusi pembiayaan yang inovatif diakui oleh Deklarasi Pemimpin dalam G20 Bali 2022 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Tidak hanya itu, kata Luhut, presiden yang akan segera dilantik yakni Prabowo Subianto juga berkomitmen untuk terus mempromosikan inisiatif keuangan campuran untuk menarik investasi swasta bagi proyek berkelanjutan, khususnya melalui G20 Bali GBFA.
Menyebut nama Prabowo, Luhut kemudian mengatakan bahwa acara di hari itu digelar bersamaan dengan ulang tahun Prabowo.
Menteri Marves itu berharap bahwa penandatanganan artikel perjanjian GBFA dengan Kenya dapat menjadi hadiah ulang tahun terindah untuk Prabowo.
"Hari ini adalah hari ulang tahun Bapak Prabowo Subianto. Dengan menandatangani AoA hari ini, ini akan menjadi hadiah ulang tahun pertamanya yang indah, dan G20 Bali GBFA juga akan resmi menjadi organisasi internasional," kata Luhut.
Setelah Kenya bergabung, Luhut mendorong agar penandatangan Letter of Intent calon negara pendiri lainnya seperti Uni Emirat Arab (UEA), Fiji, Republik Demokratik Kongo, Luksemburg, Sri Lanka, Kanada, dan Prancis melakukan hal sama.
Luhut mencatat bahwa Papua Nugini, Jerman, Australia, dan Singapura telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional baru ini.
"Kami sangat berharap bahwa ratifikasi oleh masing-masing Negara akan menyusul," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: