Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat memaparkan hasil pertemuan para pemimpin High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (atau kita sebut HLF-MSP) dan Indonesia Afrika Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua Bali pada Selasa (2/9).
Menurut penuturan Menlu, selama sesi tersebut, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan komitmen Indonesia untuk memerankan
bridge builder atau jembatan dalam membela kepentingan
Global South, serta terus memperjuangkan kesetaraan, keadilan bagi negara-negara berkembang.
"Saatnya suara dan kepentingan
Global South didengarkan, dan hak
Global South atas pembangunan harus dihormati," tegasnya.
Dikatakan Menlu, seruan Indonesia untuk terus mengobarkan
Bandung Spirit dalam hubungan
Global South disambut dengan baik oleh para pemimpin di IAF. Mereka menyetujuinya sebagai acuan kerja sama Indonesia-Afrika.
"Alhamdulillah dari diskusi tadi pagi, Spirit Bandung tetap menjadi bagian dari agenda tersebut. Tadi saya sampaikan bahwa beberapa negara bahkan menyebutkan bahwa Spirit Bandung akan menjadi kompas dalam menavigasi upaya pembangunan dan kerja sama antara negara-negara selatan," papar Menlu.
Dia menilai gelaran IAF sangat penting karena menyediakan kendaraan bagi Indonesia memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika.
Terlebih, Afrika memiliki potensi ekonomi yang besar dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai 4 persen, bonus demografi dan memiliki sumber daya alam yang melimpah termasuk mineral kritis. '
"Teman-teman tahu bahwa Afrika diproyeksikan menjadi continent of the future atau kontinen masa depan. Peluang kerja samanya sangat besar," kata Retno.
BERITA TERKAIT: