Hamas membenarkan bahwa enam tawanan itu seharusnya dibebaskan pada tahap pertama gencatan senjata yang tengah dimediasi.
Namun Hamas membantah melakukan pembunuhan, menurutnya pasukan pendudukan Israel (IOF) dengan sengaja membunuh keenam tawanan tersebut sebelum membawa jenazah mereka ke pihak keluarga.
Video Hamas memutar rekaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang pernah berkata: "Jika saya harus memilih antara Philadelphia dan mengambil kembali para tawanan, saya akan memilih Philadelphia."
"Netanyahu memilih Koridor Philadelphia daripada membebaskan tawanan Anda," kata Hamas di akhir video, seperti dikutip dari
Al Mayadeen pada Senin (2/9).
Pada Minggu (1/9), IOF mengumumkan penemuan jasad enam tahanan Israel di sebuah terowongan di Rafah, Jalur Gaza selatan. Di antara yang tewas adalah tahanan berkebangsaan ganda Israel-Amerika Hirsch Goldberg-Polin.
IOF memperkirakan mereka tewas selama operasi baru-baru ini di dekat terowongan tempat mereka ditemukan.
Berita tentang kematian tawanan tersebut telah memicu kemarahan yang meluas di kalangan pemukim di berbagai bagian wilayah Palestina yang diduduki.
Ada seruan mogok kerja, di mana Kepala Serikat Buruh Israel mengeluarkan pernyataan bersama dengan keluarga para tawanan, mengumumkan bahwa Bandara Ben Gurion akan berhenti beroperasi mulai pukul 08.00 pagi pada hari Senin (2/9).
Seorang menteri dari Partai Likud mengatakan kepada situs berita
Israel Walla bahwa Netanyahu akan mencari alasan apapun untuk menunda gencatan senjata sampai semua tawanan mati.
Menurut laporan itu, Netanyahu diduga lebih memilih untuk menyelamatkan kepentingan politiknya daripada para tawanan.
BERITA TERKAIT: