Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi Gaza selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Yaman Shaye Al-Zindani di Moskow baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Menlu Lavrov menyebut Israel memang tidak membedakan target dalam perangnya di Gaza, mereka menganggap warga sipil, perempuan dan anak-anak Palestina sebagai teroris sehingga boleh diserang.
"Pemimpin Israel berkata: 'Tidak ada warga sipil (di Gaza) dan Semua orang yang berusia di atas tiga tahun adalah teroris;," kata Lavrov merujuk pada pernyataan petinggi militer Israel, seperti dimuat
Middle East Monitor pada Kamis (29/8).
Menurut Lavrov, Israel sengaja mengulur waktu gencatan senjata sambil menunggu hasil pemilihan presiden Amerika Serikat dengan harapan bahwa sosok pemimpin baru di Washington dapat membantu mereka.
"Beberapa pihak yang terlibat dalam konflik ingin terus bertempur karena itu menguntungkan mereka. Israel ingin mempertahankan situasi yang penuh kekerasan dan tidak menginginkan penyelesaian, sambil berharap akan ada perubahan dalam kancah politik," jelasnya.
Sementara itu, Menlu Yaman Al-Zindani memperingatkan bahwa eskalasi situasi di Gaza berdampak negatif pada seluruh wilayah termasuk negaranya.
Ia juga mengatakan tindakan Houthi terhadap kapal-kapal Israel dan yang menuju Israel di Laut Merah tidak akan membantu menyelesaikan krisis di Gaza.
BERITA TERKAIT: