Setelah ditahan selama empat hari, pendiri dan CEO layanan pesan terenkripsi Telegram, Pavel Durov, akhirnya dibebaskan pada Rabu (28/8) waktu Paris.
Jaksa Penuntut Umum Paris Laure Beccuau mengumumkan Rabu malam bahwa pembebasan miliarder kelahiran Rusia ini dilakukan setelah dirinya membayar jaminan 5 juta Euro (sekitar Rp85,8 miliar), dan diwajibkan melapor ke polisi dua kali seminggu.
"Durov secara resmi diselidiki atas enam tuduhan dan dia dilarang meninggalkan Prancis selama penyelidikan," tambah Beccuau, seperti dikutip dari
CGTN, Kamis (29/8).
Durov yang ditangkap Sabtu pekan lalu tengah diselidiki atas sejumlah dugaan pelanggaran terkait aktivitas kriminal di platform Telegram, termasuk keterlibatan dalam transaksi geng ilegal, pencucian uang hasil kejahatan oleh geng terorganisasi, dan penolakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak berwenang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: