Uang tersebut terjual dalam lelang Bank of England untuk amal dengan memecahkan rekor 914,12 ribu poundsterling atau setara Rp18,4 miliar.
Seperti dikutip
CNBC International, Kamis (15/8), uang tersebut terjual 11,7 kali lipat dari nominalnya sebesar 78,43 ribu Ppoundsterling (Rp1,5 miliar).
Perwakilan penyelenggara lelang Spink & Sons, Gregory Edmund mengatakan pencapaian penjualan tersebut menunjukkan bahwa pengumpulan uang kertas masih populer di era digital. Selain itu, keluarga Kerajaan Inggris juga masih terus menarik minat publik.
"Kenang-kenangan sejarah Kerajaan sangat dicari pada 2024 seperti sebelumnya," kata Edmund.
Adapun dana yang terkumpul dari lelang akan disumbangkan ke 10 badan amal yang dipilih oleh staf Bank of England, termasuk badan amal satwa liar WWF-UK dan Trussell Trust yang mendukung bank makanan. Badan amal tersebut masing-masing akan menerima 91.400 poundsterling atau Rp1,8 miliar.
"Setiap badan amal melakukan pekerjaan luar biasa dan dana yang terkumpul akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di seluruh Inggris," kata direktur eksekutif perbankan di Bank of England, Sarah John.
Acara lelang mata uang ini biasa dilakukan bank sentral Inggris ketika merilis uang kertas baru. Mereka biasanya menahan beberapa uang kertas pertama yang dicetak dengan nomor seri yang sangat rendah atau simbolis untuk kemudian disumbangkan kepada individu atau lembaga terkemuka.
Uang kertas yang menampilkan potret Raja Charles III sendiri pertama kali diterbitkan pada 5 Juni 2024. Potret Raja muncul pada desain yang ada pada keempat uang kertas yakni 5 poundsterling, 10 poundsterling, 20 poundsterling, dan 50 poundsterling.
Menurut Bank England, uang kertas raja itu hanya akan dicetak untuk menggantikan uang kertas yang sudah usang dan untuk memenuhi peningkatan permintaan uang kertas secara keseluruhan.
Meski demikian, uang kertas yang menampilkan gambar Ratu Elizabeth II akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah dan diedarkan bersama dengan uang kertas Raja Charles III.
BERITA TERKAIT: