Faksi Palestina yang kerap berseteru dengan Hamas, yakni Fatah mengatakan akan mengirim delegasi mereka untuk mengikuti upacara pemakaman Haniyeh.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/8), dikatakan bahwa Wakil Ketua Fatah, Mahmoud Al-Aloul, dan Sekretaris komite pusatnya, Jibril Rajoub, keduanya akan menghadiri upacara tersebut.
"Delegasi dari faksi Palestina Fatah akan mengambil bagian dalam pemakaman kepala Hamas Ismail Haniyeh di Qatar pada Jumat (2/8)," ungkap Fatah, seperti dimuat
Middle East Monitor.Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, menggambarkan Haniyeh sebagai pemimpin besar dan serangan yang menimpanya merupakan tindakan pengecut.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada Rabu (31/7), Hamas mengatakan Haniyeh tewas di kedimannya di Teheran tak lama setelah menghadiri pelantikan presiden terplih Iran Masoud Pezeshkian.
Hamas menyebut Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.
"Saudara pemimpin, syahid, Mujahid Ismail Haniyeh, meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran," ungkap Hamas di Telegram.
Perburuan terhadap pimpinan Hamas telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan pada bulan April, tiga putra Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Kepala badan intelijen Mossad Israel bersumpah akan membunuh Haniyeh setelah serangan teroris Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan penculikan 250 orang.
Namun hingga kini Israel enggan memberikan komentar terkait kematian Haniyeh di Iran.
BERITA TERKAIT: