Dalam sebuah surat yang diunggah di platform X pada Minggu (21/7), Bidan menyatakan diri mundur dari pencalonan karena menurunnya kepercayaan dari para sekutu di Partai Demokrat.
Biden kemudian mengajukan Harris sebagai penggantinya karena telah mencatatkan track record yang baik selama menjadi wakil presiden.
Harris langsung merespon penunjukkan tersebut dalam unggahan di media sosialnya. Dia merasa terhormat mendapat dukungan langsung dari presiden AS dan akan berusaha untuk bisa keluar sebagai calon presiden Partai Demokrat.
"Saya merasa terhormat mendapat dukungan presiden dan niat saya adalah mendapatkan dan memenangkan nominasi ini,” tegasnya, seperti dimuat
The Guardian.
Lebih lanjut Harris mengaku akan berjuang mempersatukan Demokrat dan mengalahkan Trump pada pemilu mendatang, tentunya setelah dia resmi menjadi kandidat pengganti Bidan.
"Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat dan menyatukan bangsa kita untuk mengalahkan Donald Trump dan Proyek ekstremnya 2025," kata Harris.
Dia juga mengapresiasi pengorbanan dan kontribusi Biden selama menjabat sebagai presiden dan rekan kerjanya di pemerintahan AS.
"Atas nama rakyat Amerika, saya berterima kasih kepada Joe Biden atas kepemimpinannya yang luar biasa sebagai Presiden Amerika Serikat dan atas pengabdiannya selama puluhan tahun kepada negara kita,” ujarnya.
Konvensi Nasional Partai Demokrat, sebuah acara yang dilangsungkan untuk mengumumkan kandidat resmi partai akan dimulai pada 19 Agustus mendatang.
Ketua Komite Nasional Demokrat, Jaime Harrison tidak menyebut Harris dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu (21/7).
Harrison mengatakan pencalonan kandidat terbaru akan diatur melalui proses nominasi sesuai dengan ketetapan partai.
“Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah selanjutnya dan jalur ke depan untuk proses nominasi," ujarnya.
BERITA TERKAIT: