Penunjukan itu dilakukan menyusul kemenangan bersejarah Partai Buruh dari Partai Konservatif yang dipimpin Rishi Sunak.
Partai Buruh mendapatkan 412 dari 650 kursi di House of Commons, sementara Konservatif hanya meraih 121 kursi.
Angka tersebut menandai hilangnya dukungan yang signifikan terhadap partai yang memenangi pemilu terakhir pada tahun 2019.
Mantan Perdana Menteri Rishi Sunak mengakui kekalahannya pada Jumat pagi (5/7). Dia mengaku terkejut dengan hasil tersebut, tetapi masih dapat menerimanya.
“Kepada semua kandidat dan juru kampanye Konservatif yang bekerja tanpa kenal lelah namun tidak membuahkan hasil, saya minta maaf karena kami tidak dapat memberikan hasil yang pantas untuk upaya Anda," ujar Sunak di hadapan para pendukungnya, seperti dimuat
AFP.Dia dengan cepat menuju ke Istana Buckingham untuk mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Charles III.
Setelah 14 tahun pemerintahan dipimpin Konservatif, Starmer dari Partai Buruh tiba di 10 Downing Street untuk pertama kalinya sebagai orang yang memegang jabatan tertinggi di Inggris.
Dalam pidato kemenangannya, Starmer mengakui bahwa perjuangan untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat setelah bertahun-tahun mengalami kekecewaan bukan hal yang mudah.
Namun dia yakin akan mengemban tanggung jawab tersebut dan memberikan harapan baru untuk rakyat Inggris.
"Partai Buruh akan menawarkan sinar harapan, yang awalnya pucat namun semakin kuat seiring berjalannya waktu," kata dia.
Selama bertahun-tahun, Starmer yang berusia 61 tahun kerap dikritik karena dianggap kurang berkarisma.
Namun pendekatan metodisnya untuk membawa Partai Buruh kembali ke pusat politik Inggris dan memperluas daya tariknya di kalangan pemilih telah membuahkan hasil.
Tidak dapat disangkal, Starmer dan Partai Buruh mendapat manfaat dari kesulitan ekonomi dan kekacauan politik selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan Konservatif.
Mantan pengacara tersebut, yang dianugerahi gelar kebangsawanan atas jasanya dalam bidang peradilan pidana, menunjukkan sikap tegas selama bertahun-tahun dalam kekacauan, memberikan apa yang dilihat banyak orang sebagai kembalinya keadaan politik ke keadaan normal.
BERITA TERKAIT: