Belum jelas motif dari aksi bakar diri itu. Namun, berdasarkan spekulasi yang beredar aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk bela Palestina, dan bentuk protes kepada pemerintah Yordania yang diduga mendukung Israel.
Seperti dikutip
Middle East Monitor, Sabtu (8/6) pria itu membakar dirinya, sementara pasukan keamanan menembak untuk menghentikan aksinya.
Kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia. Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh otoritas terkait.
Sebagai informasi Yordania dan Israel telah menjalin hubungan diplomatik, politik dan ekonomi sejak 1994. Namun hubungan mereka memburuk seiring agresi Israel ke Palestina sejak Oktober lalu.
Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hussein bin Abdullah, pernah mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mencoba menyeret negaranya ke dalam konflik di kawasan, setelah gejolak antara Iran-Israel kian panas.
Meski demikian, Yordania diketahui juga sempat menjadi salah satu negara yang membantu Israel menembak jatuh rudal, roket, dan pesawat tak berawak yang diluncurkan Iran dan sekutunya ke Israel pada April 2024 kemarin.
Bantuan tersebut membuat banyak pihak menganggap bahwa negara itu telah bersekutu dengan Tel Aviv.
Namun, para pejabat bersikeras mengatakan keterlibatan Yordania adalah untuk membela diri dan melindungi kedaulatan wilayah udaranya dari rudal yang diluncurkan Iran yang dianggap membahayakan warga dan keamanan negaranya.
BERITA TERKAIT: