Wakil Menteri Pertahanan, Po Horng-huei pada Rabu (8/5) mengatakan bahwa sebelum pelantikan militer Taiwan terus meningkatkan kesiapan tempur untuk menghadapi konfrontasi China.
“Sebelum dan setelah tanggal 20 Mei, militer negara kami akan menjunjung tinggi semua persyaratan kesiapan tempur dan memberikan perhatian penuh terhadap kerusakan perdamaian dan stabilitas regional yang dilakukan pihak lain," tegasnya, seperti dimuat Reuters.
Selama empat tahun terakhir, militer China telah meningkatkan aktivitas militer secara besar-besaran di sekitar Taiwan.
Beijing kerap menerbangkan pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang sebelumnya berfungsi sebagai zona penyangga tidak resmi.
Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan enam pesawat China telah melintasi garis tengah, terbang di daerah di sebelah barat Kepulauan Penghu Taiwan, yang merupakan lokasi pangkalan angkatan udara utama.
Sumber keamanan yang berbasis di Taiwan telah berulang kali memperingatkan bahwa China dapat menunjukkan ketidaksenangannya terhadap Presiden Lai dengan menggunakan militer.
Lai yang terpilih dalam pemilu Taiwan awal tahun ini tidak disukai Beijing karena dinilai menghambat persatuan China dengan Taiwan.
China menyebut Lai sebagai seorang separatis yang berbahaya, yang telah berulang kali menolak tawaran perundingan, termasuk yang dilakukan pada bulan ini.
Sama seperti mantan presiden sebelumnya Tsai Ing-wen, Lai juga menolak klaim kedaulatan China terhadap Taiwan.
Tsai dan Lai menegaskan bahwa masa depan Taiwan hanya boleh ditentukan oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya tanpa campur tangan pihak luar.
BERITA TERKAIT: