Mengutip
Outlook India, Sabtu (20/4), langkah itu dilakukan setelah pemerintah China meminta produsen iPhoen itu untuk menghapus dua aplikasi tersebut.
Menurut pemerintah China, upaya itu dilakukan untuk meminimalisir celah yang masih ada di firewall Internetnya.
Menanggapi perintah tersebut, Apple berkomitmen untuk mematuhi hukum negara tempat mereka menjalankan bisnis, terlepas dari perbedaan pendapat, karena China sendiri merupakan pasar besar untuk iPhone.
CEO Apple China, Rich Bishop mengatakan bahwa perintah tersebut berdampak pada sejumlah kecil aplikasi internasional yang beroperasi di China.
“Ini berarti bahwa konsumen Tiongkok hanya terbatas pada aplikasi Tiongkok saja, dan sejumlah kecil aplikasi internasional,” kata Bishop.
Tidak hanya itu, Apple juga dilaporkan telah menghapus layanan perpesanan Signal dan Telegram dari App Store.
Sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024, China telah memerintahkan semua pengembang aplikasi seluler untuk mendaftar ke pemerintah atau menghentikan operasinya.
Langkah tersebut dilakukan pemerintah China sebagai upaya untuk menghentikan praktik penipuan online yang marak terjadi di negaranya.
Semua langkah ini telah membantu aplikasi media sosial dalam negeri berkembang termasuk WeChat milik Tencent Holdings.
BERITA TERKAIT: