Mereka yang ditangkap adalah Rakibul Islam Ratul, 24, Asaduzzaman Raju, 29, dan Mamun Howlader, 27.
Daily Mirror melaporkan, menurut Wakil Komisaris Polisi Saifur Rahman Azad, kepada ketiganya ditangkap di area Bandara Dhaka pada hari Jumat (22/3).
Menurut polisi, jaringan tersebut merekrut mahasiswa Bangladesh yang belajar di China untuk memfasilitasi kegiatan penipuan mereka. Para pelajar ini kemudian dipersiapkan di China untuk menipu sesama warga Bangladesh.
Para pejabat mengatakan mereka mengetahui tentang geng ini ketika menyelidiki kasus serupa yang diajukan ke Kantor Polisi Kabagan pada 2 Januari lalu.
Tiga puluh kartu SIM India, yang digunakan untuk kegiatan penipuan, juga disita dari kepemilikan mereka, tambah mereka.
“Ketiga pelajar tersebut, setelah kembali ke Bangladesh dari China, membuka situs perjudian dengan berkonsultasi dengan para penipu China,” kata Harun Or Rashid, Komisaris Polisi Metropolitan Dhaka.
Meskipun para tahanan mengoperasikan situs perjudian tersebut, dalangnya, yakni Gaga dan Chig Chog, tetap berada di China.
Geng penipu biasa memikat orang dengan menawarkan pekerjaan paruh waktu atau online. Jika ada yang terjebak dalam perangkapnya, mereka akan meminta targetnya untuk menyetorkan pembayaran yang menjanjikan keuntungan ganda. Namun, setelah beberapa waktu mereka berhenti berkomunikasi dengan target.
“Pembayaran awal dikumpulkan melalui MFS di Bangladesh. Kemudian uangnya masuk ke China melalui Cryptocurrency,” kata kepala DB.
Mereka menggunakan SIM India untuk menghubungi target, tambahnya.
Mereka menerapkan teknik yang berbeda, misalnya perangkap madu, aplikasi pinjaman, pembiayaan online, dan pemasaran bertingkat, untuk menjebak orang.
Harun mengimbau masyarakat tidak menanggapi iklan palsu lowongan kerja online. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan transaksi keuangan apa pun dengan orang tak dikenal.
BERITA TERKAIT: