Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah laporan pada Senin (25/12) menyebut bahwa dalam 24 jam, serangan IDF telah menewaskan 250 warga Palestina dan melukai 500 orang lainnya.
Jurubicara Kemenkes Gaza, Ashraf al-Qudra menggambarkan betapa kacaunya serangan selama Hari Natal tersebut.
Sebab, tim medis yang sudah sangat terbatas sangat kewalahan merawat seluruh pasien terluka di rumah sakit.
"Para korban beberapa di antaranya mendapatkan jenis cedera yang belum pernah ditemukan sebelumnya selama perang," ungkapnya, seperti dimuat Anadolu Ajansi.
Dia menambahkan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit operasional di Jalur Gaza selatan sudah melebihi batas yakni 350 persen.
Selain itu, kata Al-Qudra, bantuan kemanusiaan dan medis yang tiba di Gaza tidak memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Serangan balasan Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah bangunan di wilayah itu hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi karena kekurangan makanan dan air bersih.
Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 20.424 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 54.036 lainnya.
BERITA TERKAIT: