Mengutip
National News pada Selasa (26/12), pengiriman bantuan lewat udara itu dilakukan selama Minggu malam (24/12), dan diperkirakan terdapat 800 umat Kristen yang berlindung di gereja tersebut setelah serangan Israel.
"Penerjunan udara ketujuh dari Yordania ini merupakan bentuk dukungan terhadap saudara-saudara Kristen kita di Jalur Gaza,” ungkap pihak militer Yordania.
Di waktu yang sama, Raja Yordania Abdullah II menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Gaza dan umat Kristen di sana yang tidak bisa merayakan Hari Natal seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Sementara dunia merayakan Natal, kegembiraan dan kedamaian tidak ada di kalangan umat Kristen di Tanah Suci, yang tidak dapat menikmati kedamaian mengingat agresi brutal terhadap masyarakat di Gaza dan pembatasan jamaah di Yerusalem dan Betlehem,” ujarnya dalam cuitan di platform X.
Raja Abdullah II menekankan bahwa pihaknya terus berusaha mendorong agar perdamaian segera tercipta di Jalur Gaza dan akan memastikan bahwa pasokan diterima para korban perang.
“Keinginan kami untuk perdamaian bagi saudara dan saudari Kristen kami di Palestina dan dunia,” tambahnya.
BERITA TERKAIT: