Patroli ini digambarkan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr sebagai inisiatif signifikan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.
"Inisiatif penting ini merupakan bukti komitmen kami untuk meningkatkan interoperabilitas pasukan militer kami dalam melakukan patroli maritim dan udara," kata Marcos, seperti dikutip
Reuters.
Patroli ini digelar sehari setelah Marcos mengatakan bahwa situasi di Laut China Selatan menjadi lebih mengerikan dibandingkan sebelumnya. Ia menyebut militer China semakin dekat dengan garis pantai Filipina.
Sementara itu, sejak Marcos menjabat, hubungan antara Filipina dan AS semakin kuat. Terlihat dari keputusan untuk melipatgandakan jumlah pangkalan Filipina yang dapat diakses oleh militer AS.
China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan melalui sembilan garis putus-putus yang membentang sejauh 1.500 kilometer di selatan daratannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: