Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyoroti lambatnya kemajuan negosiasi kode etik antara China dan ASEAN. Di sisi lain, sikap China semakin agresif.
"Kami masih menunggu kode etik antara China dan ASEAN, yang sayangnya kemajuannya agak lambat," kata Marcos ketika berbicara di Hawaii pada Senin (20/11).
Untuk itu, Marcos mengatakan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan mengharuskan Filipina bermitra dengan sekutu dan tetangganya demi menjaga perdamaian di Laut China Selatan, di mana situasi saat ini dinilai lebih mengerikan.
"Kami telah mengambil inisiatif untuk mendekati negara-negara lain di ASEAN yang mempunyai konflik teritorial dengan kami, Vietnam adalah salah satunya, Malaysia adalah salah satu negara lainnya dan membuat kode etik kami sendiri," ungkap Marcos, seperti dikutip
Reuters.
“Mudah-mudahan ini bisa semakin berkembang dan meluas ke negara-negara ASEAN lainnya," imbuhnya.
China mengatakan merumuskan kode etik di Laut Cina Selatan merupakan tugas penting bagi Beijing dan negara-negara ASEAN.
BERITA TERKAIT: