Kabar itu diungkap oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/11).
Dikatakan bahwa para korban telah dikurung oleh sebuah perusahaan ilegal di Tachileik di negara bagian Shan, Myanmar dekat perbatasan dengan Thailand.
Kemlu Korea Selatan melakukan komunikasi dengan pejabat di Myanmar, hingga akhirnya pihak kepolisian di sana berhasil menggerebek tempat penyekapan dan membebaskan para korban.
"Polisi Myanmar menggerebek perusahaan tersebut dan mengamankan 19 warga negara kami," bunyi laporan kementerian, seperti dimuat
Reuters.
Kendati demikian, kementerian menolak untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai sifat operasi ataupun identitas dari perusahaan bodong tersebut.
Menurut laporan
KBS, para korban bisa sampai di Myanmar dan disekap karena terpikat oleh janji perusahaan yang akan memberikan mereka gaji tinggi.
Beberapa kota perbatasan di Asia Tenggara telah menjadi pusat operasi penipuan dunia maya, termasuk taktik percintaan palsu, kasino ilegal, dan skema piramida investasi.
BERITA TERKAIT: