Akibatnya sekolah-sekolah terpaksa ditutup pada Jumat (3/11) karena asap berwarna abu-abu itu membahayakan penduduk New Delhi yang jumlahnya mencapai 30 juta orang.
"Semua sekolah dasar di seluruh ibu kota akan ditutup setidaknya selama dua hari," kata Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal dalam sebuah pernyataan.
Mengutip
Al Arabiya, kabut asap beracun itu disebabkan oleh kumpulan polutan yang berasal dari pembakaran tunggul tanaman oleh petani dan emisi pabrik.
"Semuanya bergabung menjadi satu setiap musim dingin sehingga menyelimuti ibu kota dengan kabut asap mematikan," ungkap laporan tersebut.
Perusahaan pemantau IQAir melaporkan tingkat kabut asap itu sangat berbahaya karena memiliki partikel yang amat kecil sehingga bisa masuk ke dalam aliran darah.
"Pada hari Jumat (3/11), tingkat partikel PM2.5 yang paling berbahaya, bentuknya sangat kecil sehingga dapat memasuki aliran darah," ungkap IQAir.
BERITA TERKAIT: