Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas beberapa hal, mulai dari perdamaian dunia, pendidikan dan kemanusiaan, serta rencana penyelenggaraan Konferensi Cendekiawan Muslim Dunia.
"Kami juga sempat menjalin kerja sama dalam rangka percepatan sumber daya manusia unggul umat Islam, khususnya di Indonesia," kata Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/10).
Syafruddin yang juga menjabat Ketua ASFA Foundation ini mengapresiasi peran
rabithah dalam konteks perdamaian dunia dan kerja sama antar budaya.
Sementara itu, Syaikh Al-Issa menilai Indonesia sebagai negara mayoritas muslim merupakan contoh negara yang berhasil mengelola keragaman, dan menciptakan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
Sebelum bertemu dengan Sekjen Liga Muslim Dunia, mantan Wakapolri ini sempat menjadi pembicara dalam acara wisuda mahasiswa di Universitas Al-Azhar.
BERITA TERKAIT: