Laporan Depertemen Pertahanan AS tahun 2023 memperkirakan bahwa China memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir yang beroperasi sejak Mei lalu.
Selain itu, Pentagon khawatir jika pertumbuhan signifikan ini berlanjut, maka pada 2030 China diperkirakan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir.
Meskipun persediaan nuklir China masih lebih kecil dibandingkan Rusia atau Amerika Serikat, perkembangan tersebut menimbulkan tanda tanya besar tentang niat Beijing sebenarnya.
Laporan Pentagon juga mencurigai bahwa China sedang mengeksplorasi sistem rudal jarak jauh antar benua yang mampu mengancam sasaran di benua Amerika.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kerap meluncurkan manuver yang koersif dan berisiko dengan menargetkan pesawat terbang dan kapal maritim asing bahkan melakukan latihan peluncuran rudal balistik ke Taiwan.
Tindakan-tindakan ini dipandang sebagai upaya untuk membatasi kehadiran AS di wilayah pinggiran China dan membatasi akses Amerika ke kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas.
"China telah melakukan latihan militer gabungan berskala besar yang berfokus untuk menghalangi operasi AS dan sekutu di wilayah tersebut," laporan Pentagon, seperti dikutip dari
India Blooms pada Senin (30/10).
Perhatian AS yang terganggu akibat konflik militer di Ukraina dan Timur Tengah kemungkinan akan digunakan China untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik.
Kendati demikian, AS juga tidak mungkin begitu saja mengabaikan masalah di kawasan Indo-Pasifik dan memprioritaskan isu lain.
Buktinya, komando Indo-Pasifik terus beroperasi dengan dua kapal induk di laut. Ini menunjukkan kesiapan AS untuk mengatasi tantangan di kawasan ini.
Jalur diplomasi dianggap ampuh mengurangi ketegangan dan menjaga perdamaian di kawasan Indo Pasifik.
Ada laporan yang belum terkonfirmasi bahwa pemimpin Presiden Xi Jinping dan Joe Biden akan bertemu di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco bulan depan.
Jika benar terjadi, pertemuan ini dapat memberikan kesempatan untuk mengatasi kekhawatiran yang semakin besar dan membina komunikasi yang lebih baik antara kedua negara.
BERITA TERKAIT: