Mengutip laporan
IRNA, aksi protes tersebut digelar di luar Kementerian Pertahanan pada Sabtu (21/10).
Para pengunjuk rasa menyerukan kembalinya warga Israel yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. Mereka juga meminta Netanyahu untuk mundur, menyalahkan dia atas situasi yang terjadi saat ini.
Sejak meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2023, Hamas telah menawan sekitar 200 orang Israel.
Pada Jumat (20/10), sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedeen al-Qassam, membebaskan seorang wanita Amerika dan putrinya yang termasuk di antara para tawanan tersebut karena alasan kemanusiaan.
Sebagai balasan atas serangan Hamas, Israel melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke Jalur Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 4.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: