Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pusat Keterampilan di Peshawar Pakistan Buka Peluang Baru Bagi Perempuan Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 28 September 2023, 12:10 WIB
Pusat Keterampilan di Peshawar Pakistan Buka Peluang Baru Bagi Perempuan Afghanistan
Perempuan Afghanistan yang mengikuti pelatihan menjahit di pusat keterampilan Peshawar, Pakistan/Reuters
rmol news logo Di tengah hiruk-pikuk kota Peshawar, Pakistan barat laut, sekelompok perempuan Afghanistan sedang mengejar impian mereka, dengan mengikuti pelatihan di pusat keterampilan di kota itu.

Mereka berkumpul di sebuah bengkel kecil, di mana seorang guru yang mahir dengan penuh antusias mengajarkan seni menjahit menggunakan mesin jahit kepada perempuan yang berasal dari negara tetangganya itu.

Seperti dimuat Reuters, Kamis (28/9), pusat keterampilan yang didirikan oleh Mahra Basheer, seorang warga Peshawar berusia 37 tahun, sengaja disiapkan untuk perempuan Afghanistan yang pernah berbondong-bondong datang ke Pakistan, setelah negara mereka menghadapi krisis ekonomi dan pembatasan ketat yang diberlakukan oleh Taliban sejak mengambil alih kekuasaan pada 2021 lalu.

Basheer, yang memiliki tekad kuat untuk memberikan perempuan kesempatan untuk mandiri secara finansial telah membuka berbagai lokakarya yang menawarkan pelatihan dalam menjahit, keterampilan digital, dan perawatan kecantikan.

Respons terhadap inisiatif ini begitu menggembirakan, dengan ratusan perempuan Afghanistan banyak yang tertarik untuk mendaftar kelas tersebut.

"Jika kami mendapatkan dukungan lebih lanjut, saya yakin kami dapat melatih antara 250 hingga 500 siswa sekaligus, memberdayakan perempuan untuk memainkan peran penting dalam masyarakat," kata Basheer.

Sejauh ini, Basheer terus fokus pada misinya untuk membantu perempuan Afghanistan. Ia juga telah melibatkan perempuan Pakistan dalam program ini, sehingga membuka pintu peluang yang lebih besar di wilayah konservatif ini.

Setelah menyelesaikan kursus pelatihan tiga bulan, banyak dari perempuan Afghanistan berusaha mencari penghasilan sendiri dan bahkan memulai bisnis mereka sendiri.

Salah satu peserta bernama Fatima, berusia 19 tahun berbicara tentang impian barunya setelah menyelesaikan pelatihan di pusat keterampilan tersebut. Ia bercita-cita membuka salon kecantikan di Peshawar, sebuah impian yang saat ini belum dapat diwujudkan di negara asalnya, karena pembatasan yang ketat.

"Saat ini, rencana saya adalah memulai salon di rumah. Kemudian, saya ingin menjadi seorang profesional sehingga saya bisa membuka salon besar untuk diri saya sendiri," katanya dengan tekad yang kuat.

Sejak pasukan asing meninggalkan Afghanistan dan Taliban mengambil alih kendali pada 2021, ratusan ribu warga Afghanistan telah mencari perlindungan di berbagai negara, salah satunya di Pakistan.

Menurut lembaga pengungsi PBB, UNHCR, sebelumnya negara itu memang telah menjadi tuan rumah dari sekitar 1,5 juta pengungsi terdaftar, yang menjadikan Pakistan sebagai salah satu negara dengan populasi pengungsi terbesar di dunia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA