Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Latih Pasukan Ukraina, Denmark Sampai Harus Pinjam Tank dari Museum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 09 September 2023, 09:23 WIB
Latih Pasukan Ukraina, Denmark Sampai Harus Pinjam Tank dari Museum
Tank tempur Leopard/Net
rmol news logo Pemerintah Denmark mengaku memanfaatkan kendaraan lapis baja koleksi museum untuk melatih awak Ukraina menggunakan tank Leopard 1 buatan Jerman.

Sebuah pernyataan yang diterbitkan Jumat (8/9) mengatakan setidaknya ada enam kendaraan yang dipinjam dari beberapa museum untuk memenuhi kebutuhan pelatihan awal tahun ini.

Kopenhagen mencapai kesepakatan dengan Belanda dan Jerman pada bulan Februari untuk bersama-sama membeli sekitar 100 tank Leopard 1A5 untuk Kyiv. Proyek ini juga melibatkan pelatihan bagi kru Ukraina.

Denmark mengoperasikan tank Leopard 1A5 hingga tahun 2005. Kopenhagen menjual sekitar 100 unit tank tersebut ke perusahaan Jerman FFG pada tahun 2010, sementara beberapa peralatan beratnya disimpan di museum.

"Militer Denmark kemudian memutuskan untuk meminjamnya kembali untuk memulai pelatihan segera setelah keputusan untuk memasok tank ke Ukraina diambil," kata pernyataan itu, seperti dimuat RT.

Militer Denmark juga mengkonfirmasi pada Jumat bahwa mereka telah mengirimkan tank Leopard 1 gelombang pertama ke Kyiv.

"Sepuluh alat berat sudah berada di Ukraina," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa ada lebih banyak lagi yang sedang dikirim.

“Bersama Jerman, Denmark memasok hampir 100 tank ke Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen.

Menurut militer Denmark, tank-tank tersebut memerlukan renovasi karena tidak digunakan selama beberapa tahun.

Pengumuman ini muncul hanya sehari setelah seorang pakar militer terkenal Jerman menyatakan sikap skeptis terhadap potensi peran tank di medan perang.

"Perlengkapan lapis baja yang berat mungkin membantu tetapi tidak akan menjadi pengubah permainan,” kata Ralph Thiele, seorang pensiunan kolonel yang bertugas di Staf Perencanaan Menteri Pertahanan Jerman dan Kantor Swasta Panglima Tertinggi NATO.

Tank Leopard tua memiliki beberapa kelemahan, khususnya perlindungan samping, menurut Thiele, yang saat ini menjabat sebagai ketua Masyarakat Politik Militer Jerman.

"Senjata-senjata tersebut mudah untuk dipukul di bagian samping dan kualitas pengambilan gambarnya lebih rendah dibandingkan model penerusnya," katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA