"Saya memuji Indonesia, dan negara-negara anggota ASEAN atas peran penting mereka dalam membangun jembatan pemahaman karena mereka merupakan faktor penting bagi persatuan di dunia yang terpecah," ujar Guterres dalam konferensi persnya di ruangan Media Center, JCC Senayan, pada Kamis (7/9).
Menurut Guterres, dalam kondisi dunia yang semakin multipolar ini, dunia membutuhkan institusi multilateral yang kuat, yang berlandaskan kesetaraan, solidaritas, dan universal, seperti ASEAN.
Dalam konteks tersebut, Sekjen PBB itu juga menyoroti semboyan bangsa Indonesia sebagai kunci untuk menghadapi banyaknya perbedaan di dunia.
"Bhineka Tunggal Ika untuk mewujudkan kesatuan dalam keberagaman bukan hanya semboyan nasional Indonesia, tapi juga kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang," tegas Guterres.
Dalam kesempatan tersebut, Guterres juga mengangkat peran pasukan penjaga perdamaian Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN yang telah berkontribusi untuk perdamaian dunia.
“Saya sangat berterima kasih kepada lebih dari 5000 pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia dan negara anggota ASEAN yang bertugas di seluruh dunia,” tambahnya.
Menurut Guterres, dunia saat ini berada pada titik puncaknya karena serangkaian krisis, mulai dari darurat iklim, meningkatnya perang serta konflik, hingga melonjaknya kemiskinan, kesenjangan dan ketegangan geopolitik.
Untuk itu, sebagai tamu dalam rangkaian acara KTT ASEAN ini, Sekjen PBB itu akan menyoroti berbagai masalah global, seperti isu-isu di luar operasional ASEAN hingga permasalahan regional dan tantangan global dalam KTT ke-13 ASEAN-PBB pada hari ini.
BERITA TERKAIT: