Referendum tersebut awalnya dijadwalkan pada 10 September di Sekolah Menengah Tamanawis, Distrik Surrey, British Columbia.
Namun pada akhir pekan lalu, Dewan Sekolah Distrik Surrey mengatakan telah membatalkan sewa komunitas Khalistan karena pelanggaran perjanjian, seperti dikutip dari
Hindustan Times, Rabu (6/9).
“Meskipun ada upaya berulang kali untuk mengatasi masalah ini, penyelenggara acara gagal menghapus gambar-gambar yang mengkhawatirkan ini, dan materi terus diposting di seluruh Surrey dan di media sosial,” kata pihak dewan.
Dewan mengatakan keputusan tersebut telah dikomunikasikan kepada pihak penyelenggara.
Presiden Friends of Canada dan India Foundation yang berbasis di Surrey,
Maninder Gill menyambut baik keputusan tersebut.
Awal pekan lalu, warga Indo-Kanada yang prihatin, kecewa atas referendum tersebut. Mereka menyayangkan penggunaan sekolah negeri untuk tujuan tersebut.
Mereka juga mengeluhkan adanya poster Talwinder Singh Parmar yang ditempel di seluruh lingkungan sekolah. Parmar dianggap sebagai dalang teroris pengeboman pesawat Air India penerbangan 182, Kanishka, yang merenggut 329 nyawa pada 23 Juni 1985.
Referendum Khalistan merupakan referendum tidak resmi yang diselenggarakan oleh kelompok Sikh di berbagai negara untuk membentuk negara Sikh mereka yang dikenal sebagai Khalistan dari dalam wilayah India.
India telah menegaskan kembali ketidaksenangannya atas wilayah Kanada yang digunakan untuk referendum separatis dalam komunikasi formal dengan Global Affairs Canada.
BERITA TERKAIT: