Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putin Mengenang Kisah Cinta Sang Nenek Saat Menggambarkan Rusia yang Kuat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 02 September 2023, 10:55 WIB
Putin Mengenang Kisah Cinta Sang Nenek Saat Menggambarkan Rusia yang Kuat
Presiden Vladimir Putin/Net
rmol news logo Mentalitas rakyat menjadi faktor utama yang menjadikan Rusia kuat dan tidak terkalahkan oleh siapa pun. Begitu menurut Presiden Vladimir Putin pada Jumat (1/9) waktu setempat.

Berbicara kepada sekelompok siswa pada pelajaran terbuka yang menandai dimulainya tahun ajaran 2023, Putin mengatakan Rusia selalu dan tetap benar-benar tak terkalahkan.

Dilaporkan RT, pemimpin Rusia menceritakan tentang nenek moyangnya yang hidup selama Perang Dunia II.

Menurut Putin, neneknya ditembak mati oleh tentara Nazi. Namun, Saat dia sekarat, neneknya bahkan masih memikirkan suaminya dan mengatakan kepada kakek Putin untuk tidak menangis agar tidak membuatnya kesal di saat-saat terakhirnya.

“Apakah Anda memahami kedalaman hubungan cinta antara orang-orang biasa ini? kata Putin, seraya menambahkan bahwa saat menghadapi kematian, neneknya bahkan tetap merawat orang yang dicintainya.

“Bagaimana kita tidak menganggap itu sebagai contoh?” ujarnya.

Putin juga mengatakan bahwa seluruh anggota keluarganya sangat menghormati satu sama lain dan memiliki budaya batin yang kuat.

Ia juga meyakini bahwa sebagian besar keluarga di Rusia seperti nenek moyangnya.

“Dan di sini saya mengerti mengapa kita memenangkan Perang Patriotik Hebat,” kata Putin, mengacu pada perjuangan Soviet melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

“Seseorang tidak bisa mengalahkan orang-orang dengan mentalitas seperti itu,” katanya.

"Kita benar-benar tak terkalahkan. Dan kami tetap seperti itu sampai sekarang," tambah Putin.

Cerita Putin mengalir ketika Rusia terjebak dalam konflik dengan negara tetangganya Ukraina selama lebih dari satu setengah tahun.

Perkembangan terakhir menunjukkan pasukan Kyiv tidak mampu menembus pertahanan Rusia dalam hampir tiga bulan sejak dimulainya serangan balasan Ukraina yang banyak digembar-gemborkan.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina kehilangan sekitar 43.000 tentara dan sekitar 5.000 alat berat antara awal Juni dan awal Agustus, meskipun ada bantuan militer besar-besaran yang diberikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA