Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bakal Bikin China Panas, Parlemen Inggris Usulkan Jepang dan Korea Selatan Bergabung AUKUS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 01 September 2023, 13:18 WIB
Bakal Bikin China Panas, Parlemen Inggris Usulkan Jepang dan Korea Selatan Bergabung AUKUS
Presiden AS Joe Biden (tengah), Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (kanan), dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) mengadakan konferensi pers saat KTT AUKUS di San Diego California, 13 Maret 2023/Net
rmol news logo Komite Urusan Luar Negeri House of Commons Inggris mengusulkan agar Jepang dan Korea Selatan diundang untuk bergabung dengan pakta keamanan AUKUS, sebuah langkah yang kemungkinan besar akan membuat marah China.

Keberadaan AUKUS, yang beranggotakan tiga negara, Australia, Inggris dan Amerika Serikat, telah dikecam oleh para pejabat China dengan mengatakan pakta tersebut sebagai “NATO versi Asia-Pasifik.”

Ide untuk memasukkan Jepang dan Korea Selatan muncul dalam sebuah laporan yang diterbitkan komite parlemen Inggris pada Rabu (30/8). Kedua negara diusulkan masuk ke AUKUS untuk mengerjakan teknologi militer, tetapi tidak pada proyek kapal selam.

Berdasarkan pakta AUKUS, AS dan Inggris sepakat pada tahun 2021 untuk membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir dan bersama-sama mengembangkan berbagai teknologi militer, termasuk kecerdasan buatan, drone bawah laut, dan rudal hipersonik.

“AUKUS bukan semata-mata tentang Australia yang mengakuisisi armada kapal selam bertenaga nuklir,” kata laporan itu, seperti dimuat RT, Kamis (31/8).

“Ada komponen siber dan berbagi teknologi canggih serta pengembangan bersama yang bisa sama pentingnya, atau bahkan lebih signifikan," lanjutnya.

Dalam laporan setebal 85 halaman, komite tersebut memberikan tindakan yang lebih keras terhadap China dibandingkan yang dilakukan pemerintah Inggris dalam beberapa tahun terakhir.

Panel tersebut merekomendasikan agar China diberi label sebagai “ancaman”, bukan “pesaing”, dan menyerukan kepada pemerintah untuk secara proaktif menantang kedaulatan Beijing atas Taiwan, peran utamanya dalam industri semikonduktor, dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong, Tibet, dan Xinjiang.

China sendiri telah berulang kali membantah tuduhan Barat atas pelanggaran hak asasi manusia, dan mengutuk pakta AUKUS sebagai upaya untuk membangun “NATO versi Asia-Pasifik.”

"Baik AUKUS maupun kemitraan Quad antara Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang, mewakili kembalinya mentalitas Perang Dingin,” kata Beijing. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA