Kontrak tersebut ditandatangani antara Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban dengan sektor swasta dari Afghanistan, Turkiye, Iran, dan China.
Kontrak ditandatangani di Kabul pada Kamis (31/8). Acara tersebut dihadiri oleh penjabat wakil Perdana Menteri Urusan Ekonomi Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund.
“Sebanyak 6,557 miliar dolar AS akan diinvestasikan dalam tujuh proyek ini. Hal ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja dan secara signifikan meningkatkan situasi perekonomian negara,” kata kantor Akhund, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Menurut pejabat Taliban, tambang tersebut berlokasi di provinsi Herat, Ghor, Loghar, dan Takhar. Kontrak tersebut mencakup ekstraksi dan pemrosesan tambang emas, tembaga, timah hitam, dan besi.
Ini merupakan kesepakatan terbesar yang ditandatangani Taliban sejak mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021.
BERITA TERKAIT: