Dalam sebuah unggahan di Telegram pada Minggu (20/8), Badan Antariksa Rusia Roscosmos mengatakan telah kehilangan kontak dengan Luna-25 tak lama setelah kesalahan teknis terjadi menjelang pendaratan pada Sabtu (19/8).
"Pesawat bergerak ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan lenyap akibat tabrakan dengan permukaan Bulan," ungkap Roscosmos, seperti dimuat
The Jerussalem Post.
Kegagalan tersebut menyoroti penurunan kekuatan ruang angkasa Rusia, yang sebelumnya pernah berjaya di bawah kepemimpinan Uni Soviet.
Saat perang dingin, Moskow pertama kali meluncurkan satelit Sputnik 1 ke orbit Bulan pada 1957 dengan kosmonot Soviet Yuri Gagarin yang didapuk sebagai orang pertama yang melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada 1961.
Luna-25 yang diluncurkan dari pelabuhan antariksa Vostochny Rusia pada 10 Agustus lalu, seharusnya melakukan mendarat di Kutub Selatan Bulan pada 21 Agustus.
Tetapi gagal mendarat secara halus karena situasi abnormal dan akhirnya pesawat menabrak Bulan.
Rusia tidak sendiri, India di waktu yang sama juga tengah menerbangkan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3-nya yang dijadwalkan mendarat di kutub selatan Bulan minggu ini.
BERITA TERKAIT: