Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menhan Rusia: Kyiv Manfaatkan Konflik di Ukraina sebagai Tempat Uji Coba Strategi Militer yang Didukung Barat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 15 Agustus 2023, 21:15 WIB
Menhan Rusia: Kyiv Manfaatkan Konflik di Ukraina sebagai Tempat  Uji Coba Strategi Militer yang Didukung Barat
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu/Net
rmol news logo Dominasi Barat yang semakin berkurang dapat dilihat dari meningkatnya peran negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Berbicara pada Konferensi Keamanan Internasional ke-21 di Moskow pada Selasa (15/8), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu berpendapat bahwa operasi militer Rusia di Ukraina menjadi faktor berakhirnya dominasi kolektif Barat di bidang militer.

“Sama seperti kekalahan fasisme oleh Tentara Merah di Eropa pada abad terakhir memberikan dorongan yang kuat untuk gerakan anti-kolonial di seluruh dunia, kekalahan neo-fasis Ukraina yang didukung oleh Barat akan menjadi faktor dalam melawan neo-kolonialisme modern,” kata Shoigu, seperti dikutip dari RT.

Menteri mencatat bahwa Rusia saat ini sedang berperang bukan hanya dengan angkatan bersenjata Ukraina saja, tetapi juga dengan seluruh kolektif Barat, yang, tambahnya, baru-baru ini diikuti oleh beberapa negara dari kawasan Asia-Pasifik.

"Dalam konfrontasinya dengan pasukan Kyiv, yang telah dilengkapi dengan persenjataan asing senilai miliaran dolar, Rusia telah menghilangkan banyak mitos tentang keunggulan standar militer Barat," kata Shoigu.

"Jelas bahwa penggunaan senjata Barat dan taktik serta pelatihan NATO yang dianggap canggih tidak dapat memastikan keunggulan di medan perang,” tambahnya.

Shoigu juga mengklaim bahwa penasihat luar negeri Kyiv pada dasarnya menggunakan konflik Ukraina sebagai tempat uji coba berbagai strategi militer yang melibatkan senjata Barat, sementara Presiden Volodymyr Zelensky memasok tenaga untuk eksperimen ini.

Menteri Rusia juga mengklaim bahwa sumber daya militer Ukraina hampir seluruhnya habis.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah melaporkan bahwa sejak meluncurkan operasi balasan mereka pada awal Juni, pasukan Ukraina telah kehilangan sekitar 43.000 tentara serta hampir 5.000 alat berat, termasuk puluhan tank Barat dan kendaraan tempur.

Shoigu melanjutkan dengan mengatakan bahwa AS menggunakan konflik Ukraina untuk melapisi kantung industri pertahanannya dengan memaksa mitranya di Eropa untuk mendapatkan produk baru untuk menggantikan produk yang telah mereka kirim ke Kyiv. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA